Senin, 25 Oktober 2010

Pemahaman Dasar Organisasi

Berita oleh : Malikkul Shaleh ( Sekretaris Bagian Litbang & Kaderisasi Sapma PP Kota Bandung)

[dedyyulfris.blog.com, 24/10] Menarik sekali membaca buku teori organisasinya Stephen P. Robbins yang menekankan pentingnya mempelajari ilmu tentang organisasi. Organisasi tidak bisa dipisahkan dari sendi kehidupan manusia. Rumah sakit tempat kita dilahirkan adalah sebuah organisasi. Saat bertumbuh kemudian bersekolah, kita berada dalam sebuah organisasi pendidikan. Ketika kita membeli keperluan hidup sehari-hari, pun, kita tak luput dari bersentuhan dengan organisasi, yaitu toko dan restoran. Saat dewasa kita mulai bekerja mencari nafkah, kita berada dalam naungan organisasi bernama kantor. Mobil yang kita kendarai saat berpindah dari kantor ke rumah, rumah ke toko dan seterusnya, diproduksi oleh sebuah pabrik mobil yang adalah organisasi juga. Penghasilan kita tiap bulan selalu dipotong pajak dan harus dilaporkan ke KPP setempat, sebuah organisasi yang memastikan negara ini memiliki pemasukan dari pajak. Sampah yang dihasilkan dari aktifitas kita di rumah akan diangkut oleh dinas kebersihan, sebuah organisasi di lingkup pemerintah daerah. Kita bisa hidup bekerja, bersosialisasi serta berbangsa dan bernegara dengan rasa aman dan tenteram karena ada kepolisian dan militer yang menjaminnya. Lagi-lagi dua institusi tersebut juga merupakan organisasi. Penerbit surat kabar yang kita baca sehari-hari adalah organisasi. Sampai akhir kita menutup mata selama-lamanya lalu dimakamkan, yayasan yang mengurus prosesi pemakaman  tersebut juga adalah suatu organisasi. 


" Bagaimana dengan desain organisasi? Desain meliputi pe-rancang-an organisasi sebelum proses pendiriannya, pem-bangun-annya serta pe-rubah-an yang dilakukan selama organisasi hidup dan beraktifitas "


Kesimpulannya kita tidak bisa menghindarkan diri dari organisasi. Karena itu mempelajari tentang organisasi merupakan suatu keharusan entah itu karena motivasi untuk mengejar karir dalam bidang manajemen ataupun karena merupakan prasyarat untuk memperoleh sebuah gelar/sertifikat yang jelas ilmu organisasi meresap ke dalam semua aspek kehidupan kita.

Membahas tentang organisasi berarti juga membicarakan definisinya, mengupas tentang struktur dan desainnya sampai mempelajari teori-teori yang berhubungan dengannya. Mari kita lihat definisinya terlebih dahulu. Organisasi adalah sekelompok orang yang saling bekerja sama dan memiliki keterikatan secara terus menerus untuk mencapai tujuan yang sama. Ada tiga unsur penting yang harus ada agar memenuhi definisi organisasi: bekerja sama, terikat satu sama lain dan tujuan yang sama. Satu saja dari ketiganya tidak ada, maka organisasi tidak akan terbentuk. 

Sekarang kita lihat struktur organisasi. Ada tiga komponen yang mendasari struktur organisasi: complexityformality dan centralityComplexity dari sebuah organisasi mencakup ukurannya, sebaran geografisnya termasuk perkembangan ke tingkat lintas negara. Semakin besar ukuran suatu organisasi kecenderungan semakin kompleks strukturnya akan semakin tinggi. Formality berkaitan erat dengan peraturan dan prosedur dari suatu organisasi. Semakin besar ukuran suatu organisasi biasanya semakin banyak peraturan dan prosedur yang diimplementasikan guna mempermudah pengaturan dan pengendaliannya. 

Dengan kata lain semakin formal struktur organisasinya. Centrality berbicara tentang alur pendelegasian wewenang dalam organisasi. Biasanya bentuknya sentralisasi dan desentralisasi. Penerapan sentralisasi yang ketat akan cenderung lebih kuat sistem pengendalian internnya. Namun semakin lama dan panjang pula birokrasinya. Sebaliknya desentralisasi memungkinkan pendelegasian wewenang yang luas serta singkat dalam alur birokrasi namun lebih besar dari sisi anggaran. Selain itu sistem pengendalian internnya akan cenderung lebih rentan akan terjadinya deviasi dalam pelaksanaan prosedur. Bagaimana dengan desain organisasi? Desain meliputi pe-rancang-an organisasi sebelum proses pendiriannya, pem-bangun-annya serta pe-rubah-an yang dilakukan selama organisasi hidup dan beraktifitas. 


Teori Organisasi vs Perilaku Organisasi
  
Teori organisasi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari struktur dan desain organisasi. Berbicara teori organisasi artinya kita harus memahaminya dari sudut pandang makro. Penekanannya pun kepada “organisasi”. Sementara membahas tentang perilaku organisasi kita harus melihat dari perspektif mikro serta konsentrasinya lebih kepada “manusia”. Lebih penting yang mana? Keduanya penting sehingga mempelajari ilmu organisasi akan komprehensif dan bermanfaat praktis apabila memahami kedua sudut pandang tersebut secara interdependen. Perumus dan penggagas penting teori organisasi yang berkontribusi signifikan terhadap perkembangan ilmu organisasi antara lain dimulai dari Taylor & Fayol, kemudian Weber & Davis, lalu Mayo & Bernard, dilanjutkan oleh McGregor & Bennis sampai Katz, Kahn & Simon. Bila anda ingin melihat lebih dalam lagi, maka buku teori organisasi karya Stephen P. Robbins dapat digunakan sebagai rujukan penting yang menggambarkan evolusi dari teori organisasi.

Ilustrasi : Keberhasilan bisa diraih dengan kebersamaan
Memahami suatu organisasi bisa dilakukan dengan dua pendekatan yaitu perspektif sistem dan perspektif daur hidup. Pada perspektif sistem kita bisa melihat ada sistem tertutup dan terbuka. Sistem tertutup hanya melihat organisasi bekerja hanya sebatas bagaimana output dihasilkan melalui pemrosesan input saja tanpa berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Artinya organisasi yang menghasilkan output adalah organisasi yang sama yang juga menyediakan inputnya. Organisasi dari perspektif sistem tertutup ini sudah hampir tidak ada lagi dalam dunia usaha.

Sementara itu secara sederhana, memahami organisasi dari perspektif daur hidup bisa dilihat dari fase siklus lahir, tumbuh sampai mati atau lebih tepatnya mencapai fase kemunduran. Lebih rinci lagi, biasanya organisasi akan memulai dari fase formasi atau proses pembentukan, fase pertumbuhan , kedewasaan sampai fase kemunduran. Biasanya pada fase formasi sampai dengan fase pertumbuhan tingkat kebersamaan anggota organisasi tersebut sangat kuat dan biasanya ukuran organisasi itu belum cukup besar sehingga tingkat kompleksitas dan formalitasnya pun tidak tinggi.  Pada kurun waktu antara fase pertumbuhan dengan fase kedewasaan biasanya ditandai dengan semakin besarnya ukuran perusahaan sehingga formalisasi dan standarisasi akan sangat kental terlihat. Pada puncaknya yaitu pada fase kedewasaan umumnya ditandai dengan tingkat ekspansi yang demikian tinggi sebelum akhirnya mencapai fase kemunduran.

Selanjutnya, berbekal pengetahuan dasar tentang organisasi, penting buat kita untuk mempelajari, kita sedang berada pada tahapan organisasi yang bagaimana dan lebih penting lagi bagaimana caranya agar organisasi tempat kita bekerja dan berkarya terus bertumbuh dan menembus usia perstisius lebih dari 100 tahu. (Mn'M)




2 komentar:

  1. thanks utk para tmn2 redaksi udh memuat tulisan saya,semoga bermanfaat bagi kita semua

    BalasHapus
  2. sama-sama kang dedi...
    semoga kedepannya ini jadi media yang efektif buat kader dan anggota sapma khususnya...

    BalasHapus